Dec 26, 2019

Beauty Thursday: Wardah Perfect Bright Tone Up Cream

Beberapa bulan terakhir, saya lagi senang pakai tone up cream nih. Bagi penggemar K-Beauty, produk ini tentu sudah nggak asing lagi. Tone up cream pertama kali populer berkat merek-merek kecantikan asal Korea Selatan. Fungsinya cukup beragam, di antaranya meratakan warna kulit, menyamarkan noda hitam, dan memberikan efek wajah cerah seketika. Selain itu, krim ini juga bisa jadi pelembap sekaligus sebagai base makeup. Menariknya, kini tone up cream nggak hanya hadir dari merek luar, tapi juga mulai ditawarkan oleh berbagai merek lokal. Salah satunya adalah Perfect Bright Tone Up Cream dari Wardah.


Kebetulan, ini adalah tone up cream lokal pertama yang saya coba. Produk ini dikemas dalam tube mungil berukuran 20 ml yang praktis dan mudah dibawa bepergian. Pada kemasannya, Wardah mengklaim produk ini mampu membuat kulit wajah tampak lebih cerah segar seketika, seperti menggunakan makeup. Formula krim ini mengandung 7 White Actives, Pinkish Bright Powder, serta diperkaya dengan Vitamin B3. Nggak hanya itu, Wardah Perfect Bright Tone Up Cream juga dilengkapi dengan SPF 25 yang berfungsi melindungi kulit dari paparan sinar matahari. Namun demikian, jangan sampai lupa untuk pakai tabir surya sebagai langkah perlindungan ekstra,ya!


Wardah Perfect Bright Tone Up Cream hadir dengan tekstur krim berwarna merah muda yang cukup pekat, sehingga agak sulit untuk dibaurkan secara merata. Aromanya lembut dengan wangi floral yang akan cepat memudar setelah diaplikasikan. Untuk pemakaian, cukup gunakan sedikit saja pada wajah dan leher karena jika terlalu banyak, justru dapat menimbulkan kesan abu-abu yang kurang natural.

Karena teksturnya yang cukup pekat, saya memilih menggunakannya di tahap akhir rangkaian skin care, tepat setelah tabir surya. Pada awal pemakaian, wajah mungkin terlihat sangat putih, tapi seiring waktu krim akan menyatu dengan warna kulit. Sesuai klaimnya, produk ini memang mampu memberikan efek cerah instan, menyamarkan kemerahan, dan meratakan warna kulit. Hasil akhirnya matte, dan membuat wajah terasa halus seperti menggunakan bedak. Setelah itu, produk bisa dilanjutkan dengan riasan lain, seperti foundation dan bedak, atau dibiarkan begitu saja untuk tampilan natural yang segar.


Produk ini sebaiknya diaplikasikan pada kulit yang lembap dan sudah terhidrasi dengan baik sebelumnya. Jika digunakan pada kulit kering, hasilnya cenderung patchy (belang) dan nggak merata karena teksturnya yang cukup pekat. Meski begitu, Wardah Perfect Bright Tone Up Cream cocok dipakai oleh wanita maupun pria dengan berbagai jenis kulit.

Pada kulit kombinasi cenderung kering seperti saya, kemampuan oil control produk ini tergolong biasa saja. Namun, sebagai krim pencerah wajah instan, produk ini terasa cukup praktis, terutama untuk pemilik kulit kusam atau saat sedang malas berdandan. Terlebih, harganya cuma sekitar Rp23.000,00 dan mudah sekali dicari di minimarket terdekat. Walau belum jadi tone up cream favorit saya, Wardah Perfect Bright Tone Up Cream tetap bisa menjadi pilihan bagi siapa pun yang mencari produk pencerah wajah instan dengan harga ekonomis!

Share:

Oct 18, 2019

Friday, October 18, 2019


“Life's greatest gift is the freedom it leaves you to step out of it whenever you choose.”
– Andrè Breton (Anthology of Black Humor) 
Share:

Sep 19, 2019

Beauty Thursday: Vaseline Pure Skin Jelly Original

One of the things I truly appreciate about Vaseline is that you can never go wrong with any of its products. This year, I finally discovered the wonders of Vaseline Pure Skin Jelly—better late than never. Initially, I bought it for my mom, but I ended up using it myself, and after four months of regular use, I’m genuinely impressed with its performance.


What amazes me most is its versatility. Vaseline works for just about everything: dryness, itchiness, rashes, burns, even acne breakouts. It is a multipurpose product that every household should have. Personally, I apply it to my lips several times a day since I struggle with extreme dryness that no amount of water or lip balm seems to fix. Vaseline has been a real lifesaver in that regard.

Despite its thick and slightly greasy texture, that is exactly how it locks in moisture, keeping the skin hydrated and nourished. It is also hypoallergenic and non-comedogenic, so it does not irritate the skin or clog pores. Beyond moisturizing, it functions wonderfully as a gentle eye makeup remover, even stubborn waterproof mascara comes off effortlessly. With no fragrance or taste, it’s especially ideal for those who dislike scented or flavored balms.


If I had to complain about anything, it’s that you’ve got to stick your finger into the tub to scoop out the product. However, everything else about it is great. Because a little goes such a long way, even a small tub of Vaseline lasts for quite some time, making it a highly cost-effective purchase. It is not only affordable, but also widely available at nearly every drugstore. I will certainly continue repurchasing it. If you haven’t added Vaseline to your beauty routine yet.. what are you even waiting for?

Share:

Feb 14, 2019

Beauty Thursday: P.O. POWDER M.B.K.

Hari gini masih pakai bedak ketiak? Hehe.. tentu, dong! Seperti banyak orang pada umumnya, sejak remaja hingga sekarang saya juga bergelut dengan masalah bau badan akibat keringat berlebih, terutama di area ketiak. Namanya juga manusia, wajar banget kan kalau mengalami hal kayak gini?

Entah sudah berapa banyak jenis deodoran dan anti-perspirant yang pernah saya coba, tapi sering kali hasilnya justru mengecewakan. Bau ketiak malah makin terasa, noda kuning di bagian ketiak baju pun muncul, belum lagi wangi parfum deodoran yang terlalu menyengat. Dari pengalaman itu, akhirnya saya memutuskan untuk kembali ke pilihan yang lebih sederhana dan klasik: bedak ketiak tradisional. Produk jadul ini bahkan sudah populer jauh sebelum saya lahir, dan menariknya, masih tetap relevan sampai sekarang.


Jujur aja, awalnya saya agak skeptis. Masa sih bisa pakai bedak buat menghilangkan bau ketiak? Karena penasaran, akhirnya saya coba juga P.O POWDER M.B.K. ini dan ternyata nggak mengecewakan sama sekali, kok!

Bedak MBK ini sudah diproduksi sejak tahun 1970 dan sampai sekarang masih tetap eksis. Ada dua varian yang bisa dipilih, kemasan putih (versi lama) dan kemasan perak (versi baru). Dari segi isi, hampir sama saja. Produk ini hadir dalam kemasan sachet berisi bubuk putih yang sekilas mirip dengan bedak tabur biasa. Keduanya sama-sama punya aroma klasik yang segar dan lembut, tapi menurut saya, parfum pada varian perak aromanya sedikit lebih kuat dibanding yang putih.

Komposisinya juga sangat sederhana, hanya terdiri dari tiga bahan utama: tawas, talk, dan parfum. Bedak ketiak ini dapat digunakan baik oleh pria maupun wanita.


Sesuai petunjuk penggunaan, bedak MBK sebaiknya dipakai setelah mandi pada kulit ketiak yang bersih agar hasilnya lebih maksimal. Buat saya pribadi, performanya malah lebih jempolan dibanding roll-on atau semprot. Hasilnya? Bau ketiak jadi netral, jadi nggak perlu panik wangi parfummu bakal “tabrakan” sama aroma deodoran.

Teksturnya pun nyaman, nggak lengket, dan cukup membantu mengurangi keringat berlebih. Nggak ada lagi tuh drama “basket” atau “burket”. Plus, produk ini juga nggak meninggalkan noda gelap di baju maupun membuat kulit ketiak menghitam, yang biasanya jadi masalah besar saat pakai deodoran biasa.

Uniknya, sebagian orang bahkan memakai bedak MBK di area lipatan tubuh lain yang gampang berkeringat. Ada juga yang menggunakannya untuk mencegah bau kaki dengan cara ditaburkan ke telapak dan sela-sela jari kaki. Multifungsi banget, ya?  Tapi kalau saya tetap setia pakai di area ketiak saja, sesuai fungsinya.

Nah, sayangnya, bedak ini nggak sepenuhnya cocok di kulit saya yg cukup sensitif. Pemakaian rutin justru membuat kulit ketiak saya terasa sangat kering. Jadi, meski performanya oke, tetap harus diperhatikan reaksi kulit masing-masing, ya.

Oh, ada catatan penting! Hindari langsung menggunakan bedak ini sesaat setelah waxing atau mencukur bulu ketiak. Kandungan tawas di dalamnya dapat menimbulkan rasa perih atau iritasi pada kulit yang masih sensitif. Beri jeda beberapa jam hingga satu hari agar kulit sempat beristirahat.

Kalau bicara soal kemasan, di sinilah saya agak merasa kurang nyaman. Karena dikemas dalam plastik biasa, bubuknya mudah berhamburan kalau nggak diletakkan dengan benar. Supaya lebih praktis, saya memilih menuangkan isi bedak ke botol talk kecil agar lebih aman, praktis, dan higienis, terutama saat bepergian. Tapi tenang saja, buat yang malas repot, MBK juga menyediakan varian pot plastik dengan isi lebih banyak sehingga lebih awet dan mudah digunakan. Bahkan sekarang MBK punya versi roll-on, lo. Jadi makin penasaran, kan?

Bedak MBK jelas bukan jimat anti-bau ketiak permanen. Buat sehari-hari, menurut saya produk ini lumayan banget bikin ketiak aman terkendali. Apalagi harganya cuma sekitar Rp2.500,00 per bungkus, murah meriah terjangkau semua kalangan dan mudah ditemukan di warung, apotek, swalayan, hingga toko daring.

Dengan pemakaian rutin dua kali sehari, satu bungkus bisa awet dua sampai tiga minggu. Hemat, praktis, dan nggak ribet. Jadi, nggak ada lagi deh alasan buat drama bau badan yang bikin nggak pede!

Share:

Total Pageviews