Hai, semua!
Kebetulan beberapa hari yang lalu ada yang bertanya apakah saya masih memiliki bibit cabai pelangi atau tidak. Sayang sekali, tapi sudah satu tahun belakangan ini saya tidak menanam cabai lagi. Bicara soal cabai pelangi, saya pun jadi teringat dengan artikel ini deh, sayang kalau hanya bertahun-tahun teronggok dalam draf. Jadi, tahun 2015 silam, penjualan benih cabai unik dan hias secara online benar-benar marak dan menjamur di tengah masyarakat. Mulai dari cabai berwarna pelangi, hitam, dan cabai dengan bentuk-bentuk aneh lainnya. Penasaran akut dengan bagaimana rupanya, saya tak mau ketinggalan dong untuk ikutan menanam cabai hias di rumah. Akhirnya saya pun memesan berbagai jenis benih cabai unik dari beberapa penjual. Dari sekian banyak cabai yang dicoba untuk ditanam, salah satu yang berhasil tumbuh besar adalah cabai razzamatazz.
Kebetulan beberapa hari yang lalu ada yang bertanya apakah saya masih memiliki bibit cabai pelangi atau tidak. Sayang sekali, tapi sudah satu tahun belakangan ini saya tidak menanam cabai lagi. Bicara soal cabai pelangi, saya pun jadi teringat dengan artikel ini deh, sayang kalau hanya bertahun-tahun teronggok dalam draf. Jadi, tahun 2015 silam, penjualan benih cabai unik dan hias secara online benar-benar marak dan menjamur di tengah masyarakat. Mulai dari cabai berwarna pelangi, hitam, dan cabai dengan bentuk-bentuk aneh lainnya. Penasaran akut dengan bagaimana rupanya, saya tak mau ketinggalan dong untuk ikutan menanam cabai hias di rumah. Akhirnya saya pun memesan berbagai jenis benih cabai unik dari beberapa penjual. Dari sekian banyak cabai yang dicoba untuk ditanam, salah satu yang berhasil tumbuh besar adalah cabai razzamatazz.
Sekilas mengenai cabai ini, razzamatazz adalah varietas cabai dalam genus Capsicum dengan nama ilmiah Capsicum annuum longum group. Sebagai tanaman menahun (perennial plant), varietas ini dapat bertahan hingga lebih dari dua tahun. Razzamatazz memiliki tipe pertumbuhan pendek (dwarf) dengan tinggi sekitar 30-50 cm sehingga ideal untuk ditanam dalam pot atau polybag. Tanaman ini menghasilkan buah yang produktif, cabainya tumbuh menjulang menghadap langit dan berdiri tegak pada tangkainya. Buahnya berwarna-warni dengan warna menyesuaikan tingkat kematangan dari cabai tersebut. Warnanya akan berubah dari ungu tua saat muda lalu menjadi merah menyala ketika masak. Begitu pula dengan tingkat kepedasannya yang akan semakin meningkat.
Bagi saya, cara menanam cabai razzamatazz sama saja seperti menanam cabai pada umumnya. Mengikuti beberapa saran agar benih direndam dulu sebelum disemai, maka saya rendam benih cabai tersebut selama dua belas jam dalam air irisan bawang merah. Untuk penyemaian, saya hanya menggunakan media tanam siap pakai agar tidak repot dipindah saat sudah berkecambah, lalu pesemaian tersebut langsung diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari penuh. Boleh juga menggunakan metode penyemaian dengan media rockwool dan tissue atau kain yang dibasahi. Tidak masalah, kok. Dalam kurun tiga hari (biasanya lima hari hingga dua minggu), benih yang ditanam sudah berkecambah. Bibit cabai siap pindah tanam dari pesemaian ke pot atau tanah pada usia 14 hari atau bila tanaman telah berdaun 2-4 helai dengan tinggi 10 cm. Jangan sampai terlambat dipindah tanamkan karena dapat menghambat pertumbuhan dan produktivitas tanaman cabai itu sendiri. Persiapan media tanam sangat penting sekali terhadap pertumbuhan tanaman cabai. Media tanam yang saya pakai adalah campuran tanah gembur, sekam, dan pupuk kandang. Diameter pot yang digunakan sebesar 30 cm untuk satu tanaman cabai. Hingga tahap ini, saya belum menggunakan pupuk kimia.
Bibit usia tiga hari: batang dan daun tanaman razzamataz terlihat lebih gelap cenderung ungu dibandingkan dengan tanaman cabai lainnya |
Memasuki usia satu bulan, baik pupuk organik maupun kimia dapat mulai diberikan. Bila boleh jujur, saya sendiri kurang menyukai penggunaan NPK dan lebih memilih menggunakan pupuk guano sebagai pupuk lepas lambat setiap dua minggu sekali. Kompos dan pupuk kandang dapat ditambahkan setiap satu bulan sekali. Untuk pupuk kimia, saya mengaplikasikan pupuk daun setiap dua minggu sekali. Pemberian zat pengatur tumbuh juga dapat diberikan setiap dua minggu sekali untuk merangsang munculnya bunga dan buah. Tentu saja, semua pupuk harus diberikan secukupnya dan sesuai dosis yang dianjurkan karena jika tidak, tanaman cabai akan layu dan kemudian mati.
Kelopak bunga razzamatazz berwarna ungu |
Saat usia dua bulan, tanaman cabai razzamatazz akan mulai berbunga, meski awalnya akan lebih sering rontok dengan sendirinya. Seperti kebanyakan cabai pelangi, razzamatazz juga memiliki bunga berwarna ungu muda. Unik, ya? Kalau cabai sudah siap berbuah, jangan lupa untuk pasang ajir yang kecil saja supaya membantu menopang tegaknya tanaman. Biasanya tanaman cabai akan berbuah pada usia tiga bulan. Buah cabai razzamatazz akan mengalami perubahan warna, yakni ungu tua-ungu muda-kuning-jingga-merah. Lantas bila cabai sudah berubah merah dan matang, apakah razzamatazz bisa dikonsumsi selayaknya cabai biasa? Tentu bisa dong, baik dalam kondisi mentah maupun dimasak. Menurut laman web salah satu produsen benih razzamatazz di Inggris, Mr. Fothergill's, cabai ini merupakan sumber vitamin C, antioksidan dan serat yang sangat baik. Dengan tingkat kepedasan menengah, kita dapat menambahkan razzamatazz ke dalam masakan untuk menambah cita rasa pedas dan warna pada salad, misalnya. Konsumsilah secara bijak, jangan berlebihan. Namun, saya pribadi kurang menyukai tekstur dan rasa dari razzamatazz ini. Sebagai seorang penikmat cabai, saya rasa razzamatazz lebih baik dijadikan sebagai cabai ornamental saja deh ketimbang untuk dikonsumsi bersama gorengan atau dibuat sambal. Haha.
Cabai-cabai bermunculan! |
Razzamatazz mampu bertahan dalam kondisi cuaca buruk. Cabai ini sangat menyenangi sinar matahari penuh dan tidak pernah berhenti berbuah sepanjang musim panas. Pemangkasan tidak begitu diperlukan karena cabai ini termasuk tipe pendek dan rimbun. Boleh saja dilakukan pangkas tunas agar tanaman cabai tumbuh dan berbuah lebih lebat. Sama seperti tanaman cabai lainnya, razzamatazz juga banyak membutuhkan air, tapi tidak boleh berlebihan. Terlebih lagi, media tanam cabai sangat mudah sekali kering pada musim panas sehingga dapat menyebabkan daun layu dan rontok. Oleh karena itu, penyiraman dapat dilakukan sebanyak dua kali sehari (pagi dan sore hari), kecuali saat hujan. Bila musim hujan datang (off season), produksi razzamatazz akan mengalami penurunan.
Beryukurlah kita hidup di negara beriklim tropis, menanam cabai pun menjadi lebih mudah dibanding negara empat musim sehingga tanaman cabai tidak perlu melewati fase dorman. Cabai pun dapat dipanen dan dinikmati kecantikannya sepanjang tahun. Razzamatazz dapat hidup menahun sehingga perakarannya pun berkembang dan menjadi semakin kuat. Kadang hingga tidak ada ruang tersisa lagi bagi media tanam dalam pot. Pada saat inilah, mengganti pot dengan ukuran yang lebih besar dan penambahan media tanam sangat dianjurkan.
Usia enam bulan |
Yang paling menyebalkan dari menanam cabai tentu saja serangan hama! Kutu kebul dan tanaman cabai sepertinya adalah dua hal yang tidak dapat terpisahkan deh. Namun, menurut saya razzamatazz ini patut diacungi jempol loh, sebab cukup tahan dari serangan kutu kebul yang menyerang tanaman cabai lain di sekitarnya. Penggunaan insektisida pun jarang sekali, sedangkan fungisida dapat dikocor di sekitar perakaran setiap satu bulan sekali. Tidak banyak masalah yang ditemukan selama menanam razzamatazz, kecuali pasukan semut yang bersarang dan bertelur di dalam media tanam. Biasa deh, problematika tabulampot.
Cukup berwarna, ya! |
Dalam pot, tanaman razzamatazz dapat bertahan hingga dua tahun lebih sebelum akhirnya terbengkalai dan produktivitasnya ikut menurun drastis. Razzamatazz adalah cabai pelangi yang saya rekomendasikan untuk ditanam oleh pemula karena perawatannya yang mudah dan tidak rewel. Tanaman cabai pelangi berbagai varietas umumnya dijual dengan kisaran harga 30.000 hingga 80.000 rupiah. Biasanya di pameran flona yang digelar tiap tahun, cabai hias dan unik banyak diminati dan dicari kaum ibu rumah tangga. Memang sangat cantik untuk ditaruh di pelataran rumah. Akan membuat setiap orang yang melihatnya berdecak kagum dan memuji keindahannya.
Sebenarnya, razzamatazz bukanlah cabai hias pertama yang saya tanam. Saya lebih dulu mencoba menanam Bolivian rainbow, hanya saja hasilnya tidak sesuai seperti yang dibayangkan. Cabai yang muncul ternyata berbentuk bulat menyerupai cherry bomb pepper dan sama sekali tidak berwarna pelangi. Entahlah, bisa saja benihnya tertukar saat pengemasan atau mungkin yang dikirimkan memang benih F2 (ih, su'udzon saja). Meskipun begitu, cabai tersebut sangat cantik dan layak dipajang sebagai pemanis pekarangan rumah, serta dapat dikonsumsi dengan tingkat kepedasan yang cukup rendah. Namun berbeda dengan razzamatazz, cabai satu ini sangat disukai oleh hama terutama kutu kebul. Karena sulit ditanggulangi, maka bolivian rainbow hanya dapat bertahan selama satu tahun dan kemudian mati.
Katanya sih bolivian rainbow sayy |
Oiya, postingan ini dibuat hanya sekadar untuk berbagi pengalaman menanam cabai razzamatazz, ya. Barangkali bermanfaat bagi yang membacanya. Senang deh rasanya bisa berbagi, walaupun saya sendiri masih harus banyak belajar lagi. Baiklah, selamat berkebun semuanya!
Sangat bermanfaat,terimakasih sdh mau berbagi
ReplyDelete